Jumat, 22 Januari 2016

Tujuan dan Tanggung Jawab Audit




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Perusahaan ZZZ Best Company pada pertengahan tahun ‟80an ialah salah satu perusahaan terkenal di AS. Perusahaan yang didirikan oleh remaja berumur 16 tahun bernama Barry Minkow, perusahaan ini bergerak di bidang pembersih karpet.Di bawah kelola Barry Minkow, asset perusahaan ini membludak dari sekitar $200,000 menjadi $5,000,000 dan pendapatnya menjadi $50,000,000 juta. Dengan semboyannya “langit ialah batasnya”. Dia berhasil mengubah perusahaan tersebut dan dirinya masuk kalangan miliader. Namun setelah terkenal selama beberapa tahun, perusahaannya jatuh bangkrut karena aksi penipuan yang dilakukan oleh BarryMinkow, sang pengelola. Dirinya terbukti melakukan pelanggaran hukum sepertimembuat laporan keuangan fiktif, penipuan cek dan kartu kredit, dan penipuan terhadap nasabah bahkan temannya. Dia didakwa 57 pelanggaran hukum dan dituntut penjara selama 25 tahun.Masyarakat AS pun juga menyalahkan regulator institusi keuangan seperti theSecurities and Exchange Commission (SEC) dan kantor akuntan public karenadianggap lalai dalam mengatur perusahaan –  perusahaan. Ini merupakan pukulan telak  bagi pegulator dan pemerintahan AS karena seorang remaja mampu menipu regulator dan pemerintah AS.Kasus bangkrutnya ZZZZ Best Company menjadi titik tolak bagi regulator keuangan AS untuk manata ulang peraturan – peraturan keuangan. Namun tetap sajakasus seperti ini akan terjadi di kemudian hari tentu saja dengan menculnya Barry – Barry yang lain.Betapa luar biasanya cerita ZZZ best ini, ketika para pengamat ahli di minta untuk mengomentari masalah ini, sebagian besar menjawab: „itu bukan yang pertamdan bukan juga yang trakhir kalinya di lakukan‟. Masyarakat akan bertanya, “ di mana para auditor itu?”


B.     RUMUSAN  MASALAH
 Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah :
1.apakah tujuan dan tanggung jawab Audit itu ?
2.Di perlukannya memahami tujuan audit secara keseluruhan
3.Pertanggung jawaban auditor dalam melaksanakan proses audit, serta
4.Tujuan khusus yang coba di penuhi oleh auditor.







BAB II
PEMBAHASAN


A.    TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
SAS I (AU 110) menyatakan :Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).Auditor mengumpulkan bukti untuk membuat kesimpulan tentang apakah laporankeuangan telah disajikan secara wajar dan untuk menentukan keefektifan pengendalian internal, sesudah itu baru menerbitkan laporan audit yang tepat.Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit:
1.Memahami tujuan dan tanggung jawab audit
2.Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus
3.Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan
4.Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun dan pengungkapan
5.Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun dan pengungkapan

B.     TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor.Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan pengungkapan laporan keuanganyang menurut auditor tidak dapat diterima, auditor dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau wajar dengan pengecualian atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut.Sarbanes-Okley Act mengharuskan CEO dan CFO untuk menyatakan bahwalaporan keuangan telah sesuai dengan persyaratan Security Exchange Act tahun 1934dan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material serta menandatangani laporan keuangan.

C.     TANGGUNG  JAWAB  AUDITOR 
Berdasarkan SAS 1 (AU 110), “Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan
dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan talah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut, bahwa salah saji yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak  bahwa salah saji, apakah yang disebabkan oleh nkekeliruan ataupun kecurangan, yang tidak material bagi laporan keuangan dapat dideteksi.”
Paragraf dalam AU 110 ini membahas tanggung jawab auditor untuk mendeteksisalah saji yang material dalam laporan keuangan, melaporkan tentang keefektifan pengendalian internal, dan mengidentifikasi kelemahan yang material dalam pengendalian internal atas laporan keuangan.Dibawah ini adalah pembahasan yang terkait dengan standar-standar tentang tanggung jawab auditor untuk mendeteksi salah saji yang material mencakup beberapa istilah dan frasa penting.
Salah Saji yang Material versus Tidak Material Salah saji dianggap material jika gabungan dari kekeliruan dan kecurangan yang belum dikoreksi, auditor  bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi. Namun auditor bertanggung jawab untuk memperolehkepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi. Kepastian yang Layak SAS 104 menyatakan bahwa kepastian yang layak adalahtingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor bukanlah pemberi garansi atas kebenaran laporan keuangan. Pembelaan terbaik yang dapa tdilakukan auditor apabila salah saji yang material tidak terungkap adalah melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.
Kekeliruan versus Kecurangan Kekeliruan (error) adalah salah saji yang tidak disengaja, sementara kecurangan (fraud) adalah salah saji yang disengaja dan dibedakan lagi menjadi misapropiasi aktiva (misappropriation of assets), yang sering disebut penyalahgunaan atau kecurangan karyawan, serta pelaporan keuangan yang curang (fraudulent financial reporting) yang disebut kecurangan manajemen.
Skeptisme Profesional adalah sikap yang penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis atas bukti audit. Auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa manajemen bersikap tidak jujur tapi juga tidak boleh mengasumsikan bahwa menajemen tidak diragukan lagi kejujurannya. Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi kekeliruan dan kecurangan yang material.
Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang versus Misapropriasi Aktiva Pelaporan keuangan yang curang merugikan karena menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak benar untuk membuatkeputusan, sedangkan misapropriasi aktiva merugikan pemagang saham, kreditor,serta pihak lainnya karana aktiva tersebut tidak lagi menjadi milik pemilik yang sah.
Tindakan Ilegal (tindakan yang melawan hukum) Merupakan pelanggaran terhadap hukum atau peraturan pemerintah selain kecurangan. Auditor bertanggung jawab untuk menemukan tindakan ilegal. Tindakan illegal ini terbagi atas tindakan  ilegal yang berdampak langsung dan tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung.Auditor mempunyai tiga tingkat tanggung jawab untuk menemukan danmelaporkan tindakan illegal :
1.      Pengumpulan Bukti Jika Tidak Ada Alasan untuk Percaya Bahwa Ada TindakanIlegal yang Berdampak Tidak Langsung
2.      Pengumpulan Bukti dan Tindakan Lainnya Apabila Ada Alasan Untuk Mempercayai BahwaTindakan Ilegal yang Berdampak Langsung atau Tidak Langsung Telah Terjadi
3.      Tindakan Apabila Auditor Mengetahui Suatu Tindakan Ilegal




D.    SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segman-segman atau komponen yang lebih kecil. Pendekatan siklus (cycle approach) merupakan cara umum untuk membagi audit, yaitu dengan tetap mempertahankan hubungan antara jenis (kelas) transaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama. Logika dari penggunaan siklus ini adalah bahwa hal itu terkait dengan cara transaksi dicatat dalam jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar serta laporan keuangan.Sebuah perusahaan dimulai dengan memperoleh modal, umumnya berbentuk kas. Dalam perusahaan manufaktur,kas digunakan untuk membeli bahan baku, aktiva tetap, dan barang jasa untuk membuat persediaan (siklus akuisisi dan pembayaran). Kas juga digunakan untuk memperoleh tenaga kerja (siklus penggajian dan personalia). Hasil gabungan darikedua siklus ini adalah persediaan (siklus pesediaan dan pergudangan). Berikutnya, persediaan dijual dan menghasilkan penagihan serta perolehan kas (siklus penjualandan penagihan). Kas yang dihasilkan lalu digunakan untuk membayar deviden dan bunga atau membiayai perluasan modal serta memulai kembali siklus-siklus tersebut.


E.     MENETAPKAN TUJUAN AUDIT
            Para auditor melaksanakan audit atas laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan siklus, yaitu pengujian audit atas transaksi-transaksi yang menghasilkansaldo akhir dan juga dapat melaksanakan pengujian audit atas saldo akun serta pengungkapan yang terkait.Secara umum, auditor telah menemukan bahwa cara yang paling efisien danefektif untuk melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi kepastian bagi setiap kelas transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait.Untuk setiap kelas transaksi, beberapa tujuan audit harus dipenuhi sebelumauditor menyimpulkan bahwa :
1.      Transaksi - transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat, tujuan ini disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ( transaction – related auditobjectives). Sebagai contoh : terdapat tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi penjualan serta tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi retur dan pengurangan harga penjualan.
2.      Beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun yang disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( balance-related auditobjectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo piutang usaha dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo utang usaha.
3.      Tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan informasi dalamlaporan keuangan yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure related audit objectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk piutang usaha serta wesel bayar.


F.      ASERSI MANAJEMEN
Asersi manajemen (manajement assertions) adalah representasi pernyataan yangtersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan.Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP/PSAK), karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria yangdigunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansidalam laporan keuangan.SAS 106 (AU 326) mengklasifikasikan asersi ke dalam tiga kategori :
1.Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit.
2.Asersi tentang saldo akun pada akhir periode.
3.Asersi tentang penyajian dan pengungkapan.


Asersi Manajemen
Untuk setiap kategori Asersi
 
 




Asersi Tentang kelas Traansaksi dan Peristiwa

Asersi Tentang Saldo Akun

Asersi Tentang Pengujian dan Pengungkapan
Keterjadian - Transaksi dan peristiwa yang dicatat telah terjadi dan bersangkutan dengan entitas tersebut.
Eksistensi – Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas yang ada
Keterjadian dan Hak serta Kewajiban – Peristiwa dan transaksi yang diungkapkan telah terjadi dan bersangkutan dengan entitas tersebut.
Kelengakapan – Semua transaksi dan peristiwa yang harus dicatat telah dicatat.
Kelengkapan – semua Aktiva, Kewajiban, dan Kepentingan ekuitas yang harus dicatat sudah dicatat.
Kelengakapan – semua pengungkapan yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan telah tercantum.
Keakuratan - Jumlah dan data lain yang bersangkutan dengan transaksi dan peristiwa yang dicatat telah dicatat dengan benar.
Penilaian dan Alokasi - Aktiva,kewajiban dan kepentingan ekuitas dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat dan setiap hasil penyesuaian penilaian dicatat dengan tepat
Keakuratan dan penilaian - Informasi keuangan dan yanglain telah diungkapkan secara tepat dan pada jumlah yang tepat.

Klasifikasi – Transaksi dan peristiwa telah dicatat dalamakun yang tepat.


Klasifikasi dan dapat dipahami – Informasi keuangan dan yang lain telah disajikan dan diuraikan secara tepat serta pengungkapan telah dinyatakan dengan jelas.


Cut off  – Transaksi dan peristiwa telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar.




Hak dan Kewajiban – Entitas itu memegang hak atau kendaliatas aktiva dan kewajibanmerupakan kewajiban entitas itu.




G.    TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI
Tujuan audit berkaitan dengan transaksi yang mengikuti dan berhubungan eratdengan asersi manajemen, dan yang berkaitan dengan transaksi untuk memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang cukupkompeten yang diisyaratkan oleh standard pekerjaan lapangan ketiga danmemutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan bagi kelas transaksisesuai dengan situasi penugasan audit. Tujuan audit ini tetap sama antara satu auditke audit lainnya, tetapi bukti-buktinya bervariasi, tergantung situasinya.Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi dantujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi. Dapat dikembangkan menjadi enam tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi yang akan diaudit.Keterjadian transaksi yang dicatat memang ada:
1.   Kelengkapan transaksi yang terjadi telah dicatat
2.   Keakuratan transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar 
3.   Posting dan pengikhtisaran transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam file induk dan pengikhtisaran dengan benar 
4.   transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secaratepat
5.   Penetapan waktu transaksi dicatat pada tanggal yang benar 
Keenam tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi diterapkan padasetiap kelas transaksi, setelah auditor menetapkan tujuan audit umum yang berkaitandengan transaksi . hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan audit khususyang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi yang akan diaudit. Ada hubungan antara asersi manajemen, tujuan audit umum yang berkaitan dengantransaksi, dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi. Perhatikan bahwa ada hubungan satu untuk satu asersi dan tujuan, kecuali untuk asersi keakuratan. Asersi keakuratan mempunyai dua tujuan karena harus menyediakan bagi auditor pedoman untuk menguji keakuratan transaksi.

H.    TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO
Tujuan audit berkaitan dengan saldo serupa dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang baru saja dibahas, tujuan tersebut mengikuti asersi manajemendan memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti yang tepat yang mencukupi berkaitan dengan saldo akun. Juga ada tujuan audit umum danaudit khusus yang berkaitan dengan saldo.Ada dua perbedaan antara tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi:
1.      Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada saldo akun seperti piutang usaha, persediaan, bukan kelas transaksi seperti transaksi penjualan dan pembelian persediaan.
2.      Ada delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dibandingkan dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.



Hillsburg Hardware Co: Asersi Manajemen dan tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi yang diterapkan pada
 transaksi penjualan
 
 




Asersi Manajemen Tentang Kelas Transaksi dan Peristiwa.

Tujuan Audit Umum yangBerkaitan dengan Transaksi.

Tujuan Audit Khusus yangBerkaitan dengan Transaksi

   Keterjadian
Keterjadian - Transaksi yang dicatat memang ada.
Penjualan yang dicatat adalah untuk pengiriman

  Kelengakapan
Kelengkapan- transaksi yang terjadi telah dicatat.
Transaksi penjualan yang adasudah dicatat.


  Keakuratan
Keakuratan - Transaksi yangdicatat dinyatakan pada jumlahyang benar.

Posting dan pengikhtisaran Transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam file induk dan diikhtisarkan dengan benar.
Penjualan yang dicatat adalah untuk jumlah barang yang dikirimkan dan sudah ditagihdan dicatat dengan benar.Transaksi penjualan telah dimasukkan secara layak dalam file induk dan diikhtisarkan dengan benar.


 Klasifikasi 

Klasifikasi - Transaksi yangdicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat.

Transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan benar.


  Cut off 

Penetapan Waktu-Transaksi dicatat pada tanggal yang benar.
Transaksi penjualan telah dicatat pada tanggal yang benar.





Tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo:
a.       Eksistensi - Jumlah yang tercantum memang ada, Tujuan ini bersangkutan dengan apakah jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan memang harus dicantumkan.
b.      Kelengkapan – Jumlah yang ada telah dicantumkan, Tujuan ini bersangkutan dengan apakah semua jumlah yang harus tercatat pada suatu akun benar- benar telah dicatat.
c.       Keakuratan- Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar, Tujuan ini mengacu pada jumlah yang tercantum secara aritmetika sudah benar.
d.      Klasifikasi- Jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat, Klasifikasi ini melibatkan penentuan apakah pos-pos yang adadalam daftar klien telah dicantumkan dalam akun-akun buku besar yangtepat.
e.       Cutoff- Transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat. Tujuan auditor disini adalah menentukan apakah transaksi-transaksi telah dicatat dalam saldo akun pada periode yang tepat.
f.       Hubungan yang rinci (detail tie-in) – rincian saldo akun sesuai dengan jumlah pada file induk yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun, dan sesuai dengan total buku besar, Tujuan yang rinci ini memastikan rincian dalam daftar telah disiapkan secara akurat, ditambahkan dengan benar, dan sesuai dengan buku besar.
g.      Nilai yang dapat direalisasi – aktiva yang telah dicantumkan dalam jumlahyang diestimasi akan direalisasi, Tujuan ini terkait dengan apakah saldo akun telah dikurangi untuk memperhitungkan penurunan biaya historis ke nilai realisasi bersih.
h.      Hak dan kewajiban , Hak selalu berkaitan dengan aktiva dan kewajiban dengan utang. Tujuan ini hanya diterapkan pada akun aktiva sera merupakan bagian dari asersi manajemen tentang hak dan kewajiban untuk saldo akun. Terdapat lebih dari satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan dengan saldo untuk suatu tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo. Misalnya tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo untuk hak dan kewajiban atas persediaan yang mencakup :
1. Perusahaan memiliki hak ats semua item persediaan yang terdapat dalam daftar 
2. Persediaan tersebut tidak dijaminkan sebagai agunan kecuali hal tersebut diungkapkan.



I.       TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan biasanya identik dengan asersi manajemen untuk penyajian dan pengungkapan yang diterapkan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Tujuan ini menghubungkan empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan dengan asersi manajemen atas penyajian dan pengungkapan.


Hillsburg Hardware Co: Asersi Manajemen dantujuan audit yang 
berkaitan dengan penyajian dan 
pengungkapan yangditerapkan pada wesel bayar.
 




Asersi Manajemen Tentang penyajian dan pengungkapan

Tujuan audit umum yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan

Tujuan Audit Khusus yang Berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan yang diterapkan pada wesel bayar
Keterjadian serta hak dan kewajiban.

Keterjadian serta hak dan kewajiban.

Wesel bayar sebagaimana diuraikan dalam catatan kaki ada dan merupakan kewajiban perusahaan.
Penilaian dan alokasi
Penilaian dan alokasi
Pengungkapan catatan kaki yang berkaitan dengan wesel bayar sudah akurat.

Klasifikasi dan dapat dipahami 
Klasifikasi dan dapat dipahami 
Wesel bayar secara tepat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka panjangdan pengungkapan laporan keuangan yang berkaitan dapat dipahami.
 Kelengkapan
 Kelengkapan
Semua pengungkapan yang diperlukan yang terkait dengan wesel bayar telah dicatat dalam catatan atas laporan keuangan.




J.       BAGAIMANA TUJUAN AUDIT TERPENUHI
Auditor harus memperoleh bukti audit yang mencakupi guna mendukung semua asersi manajemen dalam laporan keuangan. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan bukti untuk mendukung beberapa kombinasi yang tepat dari tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang harus dikumpulkan untuk memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit. Dengan cara auditor mengikuti suatu proses audit, yaitu metodologi yang telah didefinisikan dengan baik untuk untuk menata audit guna memastikan bahwa bukti yang telah diperoleh sudah mencukupi serta tepat, dan bahwa semua tujuan audit yang disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi. 


Ada empat fase audit laporan keuangan :
Fase I – Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Ada banyak cara yang dapat ditempuh auditor untuk mengumpulkan bukti auditguna memenuhi tujuan audit secara keseluruhan agar dapat memberikan pendapat atas laporan keuangan. Ada dua pertimbangan utama yang mempengaruhi pendekatan yang akan digunakan auditor :
1.      Bukti audit yang mencukupi harus dikumpulkan agar dapat memenuhi tanggung jawab professional auditor 
2.      Biaya pengumpulan bukti audit ini harus ditekan serendah mungkin. Perhatian atas pengumpulan bukti audit yang cukup dan pengendalian biaya audit membutuhkan perencanaan penugasan. Rencana ini harus menghasilkan pendekatan audit yang efektif dengan biaya yang masuk akal. Perencanaan dan perancangan pendekatan audit ini menjadi tiga aspek kunci agar terhindar dari salah saji yaitu sbb:
1.      Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, Auditor harus mempunyai pemahaman yang menyeluruh atas bisnis klien dan lingkungan yangterkait, meliputi pengetahuan tentang strategi dan proses. Auditor harus mempelajari model bisnis klien, melakukan prosedur analitis, dan membuat perbandingan dengan pesaing. Auditor juga harus memahami setiap persyaratan akuntansi yang unik dari industry klien.
2.      Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian, Menilai risiko pengendalian adalah proses dimana auditor mengidentifikasi pengendalian internal dan mengevaluasi keefektifannya. Jika pengendalian internal dianggap efektif, risiko pengendalian yang ditetapkan dapat dikurangi dan jumlah bukti audit yang harus dikumpulkan secara signifikan dapat menjadi lebih sedikit ketimbang pengendalian internal yang tidak memadai.
3.      Menilai risiko salah saji yang material, Auditor menggunakan pemahamannya atas industry klien dan strategi bisnisnya, serta keefektifan pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah saji dalam laporan keuangan. Penilaian ini kemudian akan mempengaruhi rencana dan sifat audit, penetapan waktu, dan tentang prosedur audit.

Fase II – Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Sebelum dapat memutuskan untuk mengurangi penilaiannya atas risiko pengendalian yang direncanakan apabila pengendalian internal dianggap efektif, yang pertama dilakukan dengan pengujian pengendalian ( test of control ) dimana auditor harus menguji keefektifan pengendalian tersebut. Dengan memeriksa sampel salinan faktur penjualan yang telah diparaf oleh klerk tersebut yang menunjukan bahwa harga jual per unit telah diverifikasi. Selanjutnya proses pengujian substantif atas transaksi ( Substantive tests of transaction ) yaitu auditor mengevaluasi pencatatan transaksi oleh klien dengan memverifikasi jumlah moneter transaksi itu.

Fase III – Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo
            Auditor harus mampu  melaksanakan prosedur analitis akan pengujian rincian saldo dalam perusahaan dan sangat mengandalkan pada pada pertimbangan professional auditor.

Fase IV – Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit
Auditor harus menggabungkan informasi yang diperoleh guna mencapai kesimpulan menyeluruh tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Proses subjektif ini sangat mengandalkan pada pertimbangan professional auditor. Apabila audit telah selesai dilakukan, akuntan public harus menerbitkan laporan audit untuk melengkapi laporan keuangan yang dipublikasikan oleh klien.
 






BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Makalah ini telah membahas tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan pengendalian internal serta tanggung jawab auditor untuk mengaudit laporan keuangan dan keefektifan pengendalian internal atas laporan keuangan, makalah ini juga membahas asersi manajemen dan tujuan yang berkaitan dengan audit, serta cara auditor memilih audit untuk menghasilkan suatu tujuan audit khusus. Kemudian mengumplkan bukti untuk memperoleh kepastian bahwa setiap tujuan dari audit telah di penuhi.


B.     SARAN
Tanpa memahami tujuan audit secara keseluruhan, perencanaan dan pengumpulan bukti bukti audit selama berlangsungnya proses tidak akan memiliki relevansi. Jadi, Para auditor diharuskan lebih memahami tanggung jawabnya dalam melaksanakan proses audit dan tujuan audit secara keseluruhan, serta tujuan khusus yang coba di penuhi auditor.












DAFTAR PUSTAKA




Arens, Alvin A., Elder, dan Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi Jilid 1, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.


Reckard, E. Scott. (2011). Barry Minkow is accused of misusing church money: Los Angeles. 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar